free space

Minggu, 09 Desember 2012

10 Jenis Pekerjaan Yang Menyebabkan Stres Tingkat Tinggi

Setiap pekerjaan memiliki tingkat stres masing-masing. Bila stres terus menghantui dan tak diatasi akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Menurut Deborah Legge, PhD, seorang konselor kesehatan mental di Buffalo, bahwa ada aspek-aspek tertentu dari setiap pekerjaan yang dapat memperburuk depresi.
Berikut ini adalah 10 jenis pekerjaan yang lebih rentan akan stres/depresi tingkat tinggi dibandingkan dengan pekerjaan yang lain.
  • Perawat orang jompo dan babysitter
Setiap hari memberikan makan, memandikan, dan merawat orang lain yang sering tidak mampu mengungkapkan rasa terima kasih atau penghargaan, karena mereka terlalu sakit, atau terlalu muda, atau mereka tidak terbiasa dengan hal tersebut.
Hal ini membuat stres, melihat orang-orang sakit dan tidak mendapatkan banyak dukungan positif.
  • Pelayan dan Staff restoran
Pekerjaan jenis ini sering mendapatkan upah rendah, selain itu pekerjaan ini sangat melelahkan.
Orang yang bekerja sebagai pelayan maupun staff restoran memang benar-benar berat dan banyak tenaga fisik yang dikeluarkan.
Ketika orang mengalami depresi, sulit untuk memiliki energi dan motivasi ketika bekerja.
  • Social worker / pekerja sosial
Berurusan dengan pelecehan anak-anak atau keluarga yang berada diambang kehancuran, menuntut stres lebih sering. Karena pekerja sosial bekerja dengan orang yang sangat membutuhkan, dan itu akan sulit untuk tidak mengorbankan terlalu banyak pekerjaan.
  • Sektor kesehatan
Pekerjaan ini termasuk dokter, perawat, terapis, dan profesi lain yang berkaitan. Pekerja sektor kesehatan dapat memiliki jam kerja dan hari yang tidak teratur dimana kehidupan orang lain secara harfiah ada di tangan mereka.
Setiap hari mereka melihat penyakit, trauma, kematian dan berurusan dengan anggota keluarga pasien.
Hal ini dapat membuat pandangan seseorang secara keseluruhan bahwa dunia adalah tempat yang menyedihkan.
  • Seniman, entertainer, penulis
 
Pekerjaan ini memiliki gaji yang tidak teratur, jam kerja tidak menentu, dan isolasi. Orang-orang kreatif juga memiliki tingkat gangguan mood lebih tinggi.
  • Guru
 
Bekerja sebagai seorang guru memiliki tekanan dari berbagai pihak yaitu murid-murid, orang tua murid, dan sekolah itu sendiri.
Guru harus berusaha untuk memenuhi standar tuntutan.
Hal ini menyulitkan bagi guru untuk melakukan hal yang mereka inginkan dan mengingat kembali prosedur pekerjaan mereka di lapangan.
  • Administrasi dan staf pendukung
 
Mereka berada di garis depan, melaksanakan semua perintah dari berbagai arah. Tapi mereka juga di bawah dalam hal pengontrolan.
Disisi lain mungkin mereka tidak diakui dalam semua pekerjaan yang mereka lakukan untuk membuat hidup orang lain lebih mudah.
  • Maintenance dan pekerja lapangan
Dipanggil/mendapatkan upah hanya pada saat terjadi suatu kesalahan, dengan kata lain sebagai orang yang melakukan perbaikan-perbaikan.
Jam kerjanya juga aneh, jadwalnya musiman atau bervariasi, dan sering kerja shift malam.
Upah yang dibayarkan juga sedikit walaupun untuk pekerjaan yang sulit. Namun ada juga yang omsetnya lebih tinggi. Dalam hal rekan kerja, mereka sering terisolasi, dan mendapat pekerjaan yang berbahaya.
  • Financial advisors dan akuntan
Kebanyakan orang tidak suka berurusan dengan masalah tabungan. Bayangkan saja ketika harus menangani ribuan atau jutaan rupiah untuk orang lain.
Tanggungjawab yang begitu banyak untuk keuangan orang lain dan tidak ada kontrol pasar. Kadang terlibat rasa bersalah dan ketika klien kehilangan uang, ataupun yang lainnya.
  • Sales
Orang-orang yang bekerja di bagian ini juga rentan akan depresi. Banyak tenaga sales yang bekerja pada komisi, itu berarti mereka tidak pernah tahu persis kapan gaji berikutnya yang akan datang.
Mereka melakukan perjalanan, dan harus menghabiskan waktu yang jauh dari rumah, keluarga, dan teman-teman.
Ketidakpastian akan pendapatan, tekanan luar biasa untuk suatu hasil, dan waktu yang berjam-jam dapat membuat stress tingkat tinggi pada pekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ip